Budidaya ternak hewan besar ( sapi, kerbau, kambing ) saat ini bagi sebagian masyarakat Indonesia telah menjadi mata pencaharian pokok dan sebagai salah satu bentuk investasi yang menjanjikan, karena alam Indonesia sebagai negara agraris telah menyediakan sumber pakan potensial yang melimpah. Akan tetapi dalam praktek budidaya ternak disamping ketersediaan sumber pakan, dibutuhkan juga hal lain sebagai penunjang usaha budidaya, salah satunya penanganan secara tepat ketika ternak kurang sehat yang jika hal ini tidak segera ditindak lanjuti akan berakibat fatal bagi ternak.
Walaupun mungkin saat ini, tenaga medis bidang ternak sudah ada hampir di
seluruh pelosok Indonesia, tapi tidak ada salahnya jika dalam praktek budidaya
ini kita juga tahu berbagai macam pengobatan ternak secara tradisional yang
telah dilakukan nenek moyang kita dan juga telah dilakukan penelitian oleh para
peneliti lokal (Fakultas Kedokteran Hewan, BPPH serta dinas terkait) yang mana
bahan bakunya telah juga disediakan alam di sekitar kita dan penggunanan secara
tepat terbukti efektive mengurangi / menghilangkan gejala penyakit pada ternak.
JENIS PENYAKIT TERNAK BESAR DAN
PENANGGULANGANNYA
1. ANOREXIA (KURANGNYA NAFSU MAKAN)
Gejala menurunnya nafsu makan pada ternak biasanya mudah dideteksi oleh
peternak karena pada umumnya peternak memberi makan dikandang. Umumnya apabila
ternaknya kurus atau tujuan penggemukan, peternak memberikan pakan penguat
berupa katul, ketela dan sejenisnya dicampuir garam. Adapun obtat tradisional
untuk anorexia antara lain :
Ø
Tumbuk bersama- sama bahan ini: Temu Ireng (Curcuma aeruginosa, Rox), Temu Lawak (Curcuma xanthoriza), Kunyit (Curcuma domestica), 10 -15 buah mengkudu (Morinda
citrifolia, Linn) kemudian berikan campuran tersebut pada
sapi sekali sebulan.
Ø
15 lembar daun talas dan satu sendok
makan garam dapur dimasak dan berikan pada ternak sehari sekali.
Ø
Tumbuk bersama- sama bahan ini : Temu
ireng (Curcuma aeruginosa, Rox), Buah asam jawa (Tamarindus indica) yang masak 1 genggam, Garam
secukupnya, Buah mengkudu (Morinda
citrifolia, Linn ) diberikan pada ternak tiap hari sampai
nafsu makan baik,
Ø
Tanaman nanas yang telah membusuk ditumbuk dan
diperas airnya satu gelas diberikan pada ternak dicampur minyak kayu putih
(Malaleuca leucadendra, Linn)
Ø
Buat campuran gula merah, asam jawa
masak, beberapa butir telur ayam dan berikan campuran tersebut pada ternak
sapi.
Ø
Buat ekstrak daun pepaya (ditumbuk dan
diperas) dicampur beberapa butir telur ayam, diberikan pada ternak.
Ø
Giling bersama- sama Lempuyang (Zingiber aromatic), Temu lawak (Curcuma xanthoriza), kemudian dimasak dengan sedikit air dicampur kecap minumkan 2 kali setiap
minggu.
Ø
Buat campuran 200 buah kencur (Kamferi galangan) ditumbuk + 3 butir
telur ayam berikan pada ternak 2 kali setiap hari setiap 3 hari.
Ø
Untuk pedet lepas sapih buatlah ramuan
berikut: 3 butir telur itik, Daging kelapa muda 1 butir, 1 gelas air kelapa
muda, 3 sendok gula pasir, dan berikan campuran sekali seminggu.
Bila dibarengi dengan kondisi demam, buatkan salah satu dari ramuan berikut : Buat ekstrak daun kapuk randu (Euridendro anfructusum), dicampur beberapa butir telur ayam, minumkan pada ternak.
Bila dibarengi dengan kondisi demam, buatkan salah satu dari ramuan berikut : Buat ekstrak daun kapuk randu (Euridendro anfructusum), dicampur beberapa butir telur ayam, minumkan pada ternak.
2. DIARE ( MENCRET)
Ø
Upaya menghentikan mencret secara
tradisional dilakukan dengan memberikan ramuan yang disebut " ampet- ampet
" ( bahasa jawa ). Bahan ramuan tersebut terdiri dari daun jambu biji muda
(Psidium guajava, Linn), air teh,
madu dan kunyit (Cucurma domestica, Val.),
parutan buah nangka muda (Artocapus
integrifolia)
Ø
Arang kayu digerus, campur air dan
diminumkan pada ternak
Ø
Buat ramuan berikut : Temu ireng (Curcuma aeroginosa, Rox), Kunyit (Cucurma domestica Val.), Kencur(Kamferia galanga), Lempuyang (Zingiber aeromatica), ramuan tersebut dicampur dan tambahkan tempe bosok, bungkus campuran ini
dengan plastik dan diamkan selama satu malam. Keesokan harinya campuran ini
diperas dan airnya minumkan tiga kali sehari selama 3 hari.
Ø
Tumbuk bersama bahan ini : Jahe, Kunyit (Cucurma domestica, Val.), Kencur (Kamferia galanga), Asam jawa yang masak
(Tamarindus indica), simpan campuran
tersebut dalam botol, dan minumkan satu kali sehari.
Ø
Tumbuk bersama- sama bahan berikut: 250
lempuyang (Zingiber aeromatica), 50
gram gula pasir, 10 liter air bersih, parut pangkal batang pisang (yang berada
dalam tanah), diperas dan airnya dicampur garam, beberapa butir telur, buang
pisang raja (Nusa paradisiaca) berikan
pada sapi dua kali sehari,
Ø
Bakar 5 buah biji pinang (Areca catchu, Linn) tumbuk halus campur
duan gelas air, minumkan sekali sehari.
Ø
Bakar pisang batu - jawa : klutuk, (Musa brachycarpa) dan berikan pada
ternak.
Ø
Buat ekstrak daun apokat, daun rambutan,
daun daun kapuk (Ceiba patendra, Gaertn)
dan minumkan pada ternak.
Ø
Masak campuran : 5 gram kapur sirih,
segenggam daun jambu biji (Psidium guajava, Linn) dalam 1 liter air,
didihkan sampai tinggal separonya (0,5 liter) saring dan minumkan sekali sehari
selama 3 hari.
3. TYMPHANI ( BLOAT = KEMBUNG )
Kebiasaan peternak memberikan campuran minyak kelapa dengan kelapa atau
parutan jahe. Menghangatkan bagian perut ternak dengan membalurkan parutan
jahe. Memasukkan pelepah daunpepaya ke anus untuk membantu mengeluarkan gas.
Beberapa formula obat kembung:
Ø
10 buah asam jawa yang matang dalam air
hangat, tambah gula merah , 5 buah kunyit yang digerus, aduk sampai rata.
Minumkan pada ternak. Usahakan mulut hewan bias terbuka dengan diganjal kayu
atau bahan lain.
Ø
Buat campuran minyak kelapa dengan air
kelapa muda minumkan pada ternak.
Ø
Bagian yang menonjol pada perut dibalur
dengan kapur sirih.
Ø
Usahakan ternak minum kopi dengan air
hangat
Untuk kambing dan domba :
Ø
Larutkan gula merah dengan segelas air
hangat, dan minumkan, atau masukkan bonggol jagung agar mulut terbuka atau
dikunyah- kunyah.
Ø
Tumbuk daun sembukan ( Saprosma
arboretum BL) campur dengan jlantah ( jawa ) , balurkan pada bagian perut yang
menonjol dua kali sehari.
4. ANTHELMINTHIC ( OBAT CACING )
Ø
Biji buah pinang merupakan obat cacing
terutama cacing kremi ( Ascaris ) , temu ireng , daun papaya atau campuran
bahan tersebut. Buah pinang yang ditumbuk yang dicampur air diminumkan .
Ø
Untuk pedet, jantung buah pisang dimasak
dengan air sampai mendidih dan diminumkan pada ternak.
Ø
Tumbuk bahan berikut: 10 bungkus gist
(biang roti), 2 buah tempe bosok, 1 genggam temu ireng, sedikit jinten (Nigella sativa, Linn), brotowali (Tinospora tubercula), diberikan bawang putih, sepotong akar gadung (Dioscorea hispida, Dinst) diberikan pada sapi beberapa hari sampai
cacing keluar (4 kali pemberian).
Ø
Campurkan parutan bahan berikut : Temu
ireng, buah kela tua, keringkan dan berikan sekali sehari.
5. LUKA, MYASIS, PAPILLOMA, SCABIES,
ORF, CASCADO
Ø
Daun sirih dipres dimanfaatkan sebagai anti
septic untuk pengobatan luka. Apabila sampai luka dan belatungan maka campuran
tembakau dengan air diperas ditambah sedikit kapur sirih.
Ø
Bersihkan luka, oleskan obat komersial
anti lalat, bubuhkan campuran kapur sirih dan kunyit.
Bila luka sudah belatungan bubuhkan tembakau yang sudah dicelupkan kedalam air, ganti tiap hari sampai sembuh.
Bila luka sudah belatungan bubuhkan tembakau yang sudah dicelupkan kedalam air, ganti tiap hari sampai sembuh.
Ø
Apabila timbul papilloma (kutil),
benjolan dipotong dan luka diobati dengan campuran daun mangkokan (Notophanax
scutellarium, Merr) yang ditumbuk dengan ekstrak udang / petis udang ,
pengobatan dua kali sehari.
Ø
Pada kasus peradangan atau luka pada
tracak ( telapak kaki sapi ) bubuhkan campuran tumbukan biji pinang, tawas, dan
kapur sirihPada tempat luka yang sudah dibersihkan dibubuhi campuran obat yang
terdiri dari 1 gelas kapur, tembakau, spritus, atau bensin, setelah belatung
bermunculan keluar luka ditutup dengan abu.
Ø
Untuk scabies bubuhkan tumbukan daun
ketapang ( Termalia catapa Linn ). Sampai kudisnya sembuh, dan ternak diberi minum air jahe, gula merah dan
garam.
Ø
Bagian yang terserang scabies digosok
dengan daun mengkudu ( Morinda
citrifolia Linn ) dan diolesi oli bekas yang sebelumnya
dipanasi dulu dilakukan sehari dua kali sampai sembuh.
Ø
Untuk penanganan Orf ( Ichyma contangiosa ) bubuhkan campuran abu dan minyak kelapa pada bagian yang terserang.
Ø
Cascade ( Stephanofilariasis ) biasa ditanggulangi
dengan membubuhkan tumbukan daun ketapang (Casia alata Linn ) dicampur daun sirih atau 10 buah kapur
barus dengan 1 liter minyak kelapa yang dipanaskan dan dioleskan bagian tubuh
yang terserang
6. KERACUNAN
Pada keracunan tahap dini diatasi dengan member minum satu gelas minyak
kelapa atau air kelapa sebanyak banyaknya pada ternak. Atau air kelapa ditambah
asam jawa yang masak dan garam. Bila keracunan pestisida segera berikan minum
santan kelapa yang hangat kepada ternak.
7. MENAMBAH STAMINA
Formula 1: 10 kg akar kunci (Gastrochilus panduratum Ridl), 2 kg akar jahe atau
lengkuas / laos (Alpina galangal, Sw), 5 butir kelapa tua untuk diambil santan,
2 liter air, kunci, jahe atau laos diparut campur dengan bahan lain dan dimasak
sampai kental atau padat dan dibuat butiran untuk diberikan pada ternak.
Formula 2: Campurkan 25 butir telur, 0,5 liter air soda,
Pemberiannya 4 buah formula 1 dua hari sekali dan formula 2 tiap dua minggu
sekal, dan tumbuk temu ireng dan batang sirih (Charica auriculata), campur dan
diberi air lalu diperas. Air perasan dicampur tumbukan kunci (Gastrochilus
panduaratum Ridl), diminumkan sehari sebelum berlaga.
8. MENYAPIH PEDET
Putting susu induk diolesi dengan tumbukan daun sambirata- sambiloto (Adrographis paniculata Mees) dua kali sehari selama 4 hari.
9. MNINGKATKAN LIBIDO
Formula 1: Minumkan ramuan ini : 4 butir telur ayam, 0,5 gelas kecap, 2 bonggol jahe
dirajang, 1 gelas air.
Formula 2. Minumkan ramuan berikut: 10 butir telur ayam, 1 botol besar kecap[ dan gula.]
Formula 2. Minumkan ramuan berikut: 10 butir telur ayam, 1 botol besar kecap[ dan gula.]
10. MASTITIS POST PARTUM dan RETENTIO
SECUNDINARUM ( Perawatan pasca sapi melahirkan )
Sapi pasca melahirkan diberi campuran kuning telur dan madu
Berikan campuran kunyit, gula merah, beberapa butir telur
Putting diolesi 6 kali sehari dengan asam jawa yang dimasak bersama gula merah
Berikan campuran kunyit, gula merah, beberapa butir telur
Putting diolesi 6 kali sehari dengan asam jawa yang dimasak bersama gula merah
11. MELANCARKAN AIR SUSU
Berikan ramuan ini 4 kali sebulan : kunyit 1 kg, asam jawa masak 0.5 kg, 10
butir telur ayam, garam dan air secukupnya
Ternak diberi makan jantung pisang
Ternak diberi makan daun dan umbi ketela rambat ( Ipomoea batasan )
Ternak diberi makan jantung pisang
Ternak diberi makan daun dan umbi ketela rambat ( Ipomoea batasan )
DAFTAR PUSTAKA
Ada daun sirih merah fresh ga?
BalasHapus