Senin, 29 Februari 2016

PENYAKIT LELE DAN PENCEGAHANNYA




Informasi mengenai penyakit dan pencegahannya dalam budidaya lele sangat penting, karena hal ini menjadi salah satu penyebab keberhasilan atau bahkan keterpurukan. Berikut ini saya dapatkan informasi menarik yang mungkin bermanfaat bagi patilers semua:

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh pembudidaya lele adalah penyakit lele. banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan ikan.mulai dari kualitas air sebagai media pemeliharaan, perubahan cuaca secara ekstrim, serta melalui pakan yang diberikan.Melalui media air pemeliharaan, lele yang telah terserang penyakit akan sangat mudah menularkan penyakitnya pada lele yang masih sehat di kolam yang sama dan dapat menyebabkan kematian lele secara massal,
penyakit pada ikan dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan parasit. berikut jenis penyakit lele yang sering menyerang dan cara penanggulangannya
Bakteri aeromonas hydropilia
Bakteri ini menyebabkan bagian perut lele yang terserang penyakit ini terlihat kembung atau bengkak dan oleh para pembudidaya lele penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini disebut penyakit busung. bagian perut yang bengkak sebenarnya bukan berisi angin melainkan berisi cairan bening. Selain bagian perut yang membesar, bakteri ini juga menyebabkan luka-luka borok pada bagian tubuh serta terlihat pembengkakan pada pangkal sirip. nafsu makan ikan yang terserang penyakit ini menurun drastis dan umumnya dalam beberapa hari menyebabkan kematian massal pada ikan.Cara Penanggulangan Penyakit Kembung Sebaiknya dilakukan penggantian air kolam pemeliharaan setiap 2 hari sekali hingga lele yang sakit pulihkembali, setiap kali mengganti air kolam anda taburi garam dapur sebanyak 200 gr/ m2. Penggunaan antibiotik dapat juga diaplikasikan dengan cara mencampur dengan pakan ikan. anda bisa menggunakan Enrofloxacine atau Enroflox 25 mg. Caranya campurkan obat tersebut dengan air secukupnya dan bibiskan obat yang telah dicampur pakan dan aduk hingga pakan mengembang. diamkan selama 10 menit kemudian pakan dapat diberikan kepada ikan. Pemberian pakan yang dicampur dengan obat sebaiknya tidak terlalu banyak karena lele cenderung tidak menyukai bau obat tersebut dan akhirnya banyak pakan yang tidak termakan oleh ikan.
Cendawan
Jenis yang dapat menyerang adalah saprolegnia dan achyla, dimana mereka sering dijumpai di perairan yang kaya akan bahan organik.
Penyakit ini menyerang ikan lele yang sudah teruka atau yang sedang berada dalam kondisi lemah.
Gejala yang ditunjukkan oleh ikan lele yang terserang oleh penyakit ini adalah bahwa pada sekitar lukanya banyak dijumpai serabut berwarna putih.
Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah : kepadatan tebar dikurangi dan air kolam ditaburi dengan garam dapur sejumlah 5 gram / m2.
Beberapa tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah :
Merendam ikan lele yang sakit ke dalam air PK berdosis 1 gram / 100 liter air. Proses perendaman dilakukan selama 30 menit. Jamur dapat dihilangkan dengan menggunakan obat Furazolin.
Bintik Putih
Penyebab dari munculnya penyakit ini adalah ichthyophthirius multifiliis dimana mereka akan menyerang ikan lele yang dipelihara didalam kolam yang airnya menggenang.
Gejala yang ditunjukkan oleh ikan lele yang terserang oleh penyakit ini adalah bahwa pada permukaan kulit dan juga insang ikan lele banyak dijumpai bintik – bintik berwarna putih yang apabila dibiarkan terlalu lama, kulit dan insang ini akan rusak sebelum pada akhirnya nanti ikan lele akan mati dalam hitungan jam.
Beberapa tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah :
Memperbaiki sistem sanitasi, air kolam ditaburi dengan garam dapur sejumlah 30 gram / liter air, sebanyak 2 – 3 kali berturut – turut, penggunaan malachyte green berdosis 0,1 gram / m2 sebanyak 2 hari sekali hingga ikan lele sembuh.
Borok
Merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh para peternak ikan lele dikarenakan dapat menyebabkan kematian massal.
Penyebab dari munculnya penyakit ini adalah aeromonas dan pseudomonas dimana mereka menyerang organ dalam ikan lele, seperti hati, limpa serta daging.
Gejala yang ditunjukkan oleh ikan lele yang terserang oleh penyakit ini adalah munculnya borok diseluruh permukaan kulit ikan lelel. Borok ini akan mengeluarkan nanah jikan penyakit ini memarah.
Beberapa tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah :
Mengkarantinakan ikan lele yang sakit dan pemberian antibiotik pada ikan lele yang masih sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Antibiotik ini dapat diberikan dengan cara dicampurkan ke dalam pakan ikan lele dengan dosis antibiotiknya adalah sebesar 1 mg / kg pakan. Selain itu air kolam ditaburi dengan garam dapur sejumlah 10 kilogram yang telah dicampur dengan tumbukan daun pepaya.
Cacingan
Jenis yang dapat menyerang adalah dactylogyrus dan gyrodactylus, dimana mereka sering dijumpai dikolam yang kepadatan tebarnya terlalu tinggi serta baru saja mengalami perubahan lingkungan hidup yang drastis dan mendadak. Mereka sering menyerang bagian insang ikan lele (akan menyebabkan kesulitan dalam hal bernafas) serta kulitnya (menjadi berlendir).
Gejala yang ditunjukkan oleh ikan lele yang terserang oleh penyakit ini adalah menurunnya nafsu makan serta ikan lele sering berenang ke atas permukaan air.
Beberapa tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah :
Mengganti air dalam jumlah yang besar, air kolam ditaburi dengan garam dapur sejumlah 40 gram / m2, merendam ikan lele yang sakit ke dalam air PK berkonsentrasi 0,01 % selama 30 menit.
Trichodina
Penyakit ini disebabkan oleh protozoa, dimana mereka menyerang bagian insang dari ikan lele. Ikan yang terserang oleh penyakit ini akan berputar – putar dan muncul diatas permukaan air.
Tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah merendam ikan lele yang sakit ke dalam air berformalin berkonsentrasi 15 – 20 ppm.Tips ini dilakukan jika memang kondisi ikan sudah sulit disembuhkan dengan ramuan herbal. Ingat mencegah lebih baik daripada mengobati, pergunakan obat-obatan herbal alami untuk pencegahan penyakit pada lele kesayangan.

sumber : https://informasiperikanan.wordpress.com

LELE STRES... MENGGANTUNG.. GAMPANG MATI... INI SOLUSINYA.






Lele termasuk komoditas favorit yang dibudidayakan oleh masyarakat pembudidaya ikan di Indonesia, ini dikarenakan lele termasuk jenis ikan air tawar yang sangat mudah perawatannya dan masa panen yang cepat. Tapi itu juga bukan berarti dalam budidaya lele tidak ada kendala, karena dalam beberapa kasus ditemukan adanya kondisi lele yang gampang nggandul atau ngambang dengan kepala diatas, biasanya terjadi karena lele yang stress atau karena kondisi air yang keruh atau kurang baik, bahkan walaupun sudah coba diatasi dengan cara penggantian air dengan skala agak banyak, namun seringkali hal itu terjadi lagi dan lagi meskipun kondisi air masih terlihat bagus.
Kasus ini kerap terjadi pada sisem budidaya lele di kolam dengan air yang tidak mengalir, terutama kolam  terpal, yang apabila kita harus mengganti air terus menerus tentu saja itu akan menambah biaya produksi dan ini berpengaruh pada pencapaian hasil yang kita peroleh menjadi sedikit.
Dan lewat artikel ini, kita akan coba bersama memberikan solusi akan masalah tersebut, akan tetapi sebelumnya kita juga perlu tahu apa sebab dari terjadinya kasus stress pada lele,  sebenarnya pangkal dari masalah ini sederhana, hal itu terjadi karena sisa pakan pelet yang sobat berikan kepada lele sobat, meskipun pakan yang sobat berikan sudah dimakan habis sekalipun hal itu belum tentu menjamin lele ga' akan nggandul lagi, karena kotoran lele yang tidak terproses sempurna dan akhirnya menjadi racun yang mencemari air dan menyebabkan lele kita ngambang, berikut cara mengatasinya..

1.Pemberian probiotik

Dengan memberikan probiotik yang dicampurkan pada pakan lele maka proses pencernaan lele akan menjadi lebih sehat dan bakteri baik yang terkandung dalam probiotik tersebut juga akan mengurai sisa pakan dan menjadikannya lumut yang mengendap di dasar kolam, dengan demikian racun yang mencemari kolam akibat sisa pakan atau kotoran ikan yang tidak terurai sempurna dapat kita hindari, namun cara yang satu ini memiliki kelemahan juga, jika lele yang kita tebar cukup padat dan ukuran lele sudah beranjak besar maka cara nomor satu tidak lagi efektif, karena jumlah kotoran lele otomatis menjadi sangat besar dan lagi lagi masalah lele ngambang akan terjadi lagi.. Untuk mengatasinya silahkan pakai cara yang ke 2

2. Penggantian pakan

Jika masalah terus berlanjut silahkan anda ganti pakan anda, karena jika kita menggunakan pelet buatan pabrik maka kandungan kimia yang terdapat dalam pelet itulah yang sejatinya membuat lele kita jadi kurang sehat, karena itu jika kita ganti dengan pakan alami maka semua masalah akan teratasi dengan sendirinya.
Pakan yang bisa kita pakai seperti : keong mas, ayam tiren, belatung dll. Kandungan protein pada keong mas yang sangat tinggi menjadikan keong pakan yang sangat baik bagi lele, pertumbuhan lele akan menjadi sangat pesat dan bobotnyapun akan menjadi mantab.

3. Eceng gondok sebagai pemurni air alami.
Dari berbagai penelitian telah terbukti bahwa tanaman eceng gondok juga mempunyai fungsi sebagai pemurni air alami. Hal ini terkait dengan kekuatan luar biasa sistem akar eceng gondok untuk menyerap kotoran. Selain itu, eceng gondok juga berguna mengendalikan pertumbuhan ganggang, sang pemangsa oksigen kolam. Mereka mengurangi jumlah sinar matahari yang masuk ke kolam sehingga ganggang sesak napas. Mereka juga menyedot nutrisi yang dibutuhkan ganggang untuk tumbuh dengan baik.
Jadi bagi para pembudidaya ikan saya rasa ini akan lebih baik jika dalam sistem pemeliharaannya ditanam eceng gondok karena selain untuk membersihkan air di perairan juga dapat melindungi ikan dari sengatan panas matagari yang terlalu tinggi. Selain itu tanaman ini juga bisa melindungi anak ikan terhadap serangan binatang atau hama lainnya.
Semoga bermanfaat....
Selamat mencoba.....